contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

"Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum, namun tersenyumlah agar bahagia"

My Post

Senin, 11 Juli 2011

Bismillahirrahmanirrahim

"Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk." (AI-Kahfi: 13)

Wahai pemuda! Saya panjatkan puji ke hadirat Allah, yang tiada Tuhan melainkan Dia. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Muhammad, imam para pembaru dan penghulu para mujahid; keluarga; sahabat; dan para tabi'in.

Wahai pemuda! Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealiasasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.

Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuataannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.

"Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk." (AI-Kahfi: 13)

Beranjak dari sini, sesungguhnya banyak kewajiban kalian, besar tanggung jawab kalian, semakin berlipat hak-hak umat yang harus kalian tunaikan, dan semakin berat amanat yang terpikul di pundak kalian. Kalian harus berpikir panjang, banyak beramal, bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat; dan hendaklah kalian mampu menunaikan hak-hak umat ini dengan sempurna.

Ada di antara pemuda yang tumbuh dalam situasi bangsa yang dingin dan tenang, di mana kekuasaan pemerintah telah tertanam kuat dan kemakmuran telah dirasakan oleh warganya.

Sehingga pemuda yang tumbuh dalam suasana ini aktifitasnya lebih banyak tertuju kepada dirinya sendiri daripada untuk umatnya. Dia pun kemudian cenderung main-main dan berhura-hura karena merasa tenang jiwanya dan lega hatinya.

Ada juga pemuda yang tumbuh dalam suasana bangsa yang keras dan bergolak, di mana bangsa itu sedang dikuasai oleh lawannya dan dalam semua urusan diperbudak oleh musuhnya. Bangsa ini berjuang semampunya untuk mengembalikan hak yang dirampas, tanah air yang terjajah, dan kebebasan, kemuliaan, serta nilai-nilai agung yang hilang. Saat itulah kewajiban mendasar bagi pemuda yang tumbuh dalam situasi seperti ini adalah berbuat untuk bangsanya lebih banyak dari pada berbuat untuk dirinya sendiri. Jika ia lakukan hal itu, ia akan beruntung dengan mendapatkan kebaikan segera di medan kemenangari dan kebaikan -yang tertunda- berupa pahala dari Allah swt.

Barangkali, merupakan suatu keberuntungan bagi kita bahwa kita termasuk pemuda kelompok kedua (yang dibesarkan dalam situasi keras dan bergolak). Oleh karena itu, kedua mata kita pun terbuka di hadapan sebuah umat yang terus berjihad dan berjuang untuk mendapatkan hak dan kebebasannya. Bersiapsiaplah wahai para tokoh! Sungguh, alangkah dekatnya kemenangan bagi kaum mukminin dan alangkah besarnya keberuntungan bagi para aktifis yang tak henti berjuang.

Wahai pemuda! Kita telah beriman dengan keimanan yang tidak perlu diperdebatkan dan tidak ada keraguan di dalamnya. Kita juga telah yakin dengan sebuah keyakinan yang lebih tangguh dari gunung dan lebih dalam dari rahasia-rahasia yang ada di dalam benak, bahwa sesungguhnya tidak ada fikrah yang benar kecuali satu saja. Dialah fikrah yang bisa menyelamatkan dunia dari penindasan, membimbing manusia yang bimbang dan menunjukkannya ke jalan yang lurus. Oleh karena itu, rasanya hanya fikrah inilah yang pantas untuk berkorban dengan jiwa dan harta, dengan yang murah ataupun yang mahal, demi deklarasi dan penyebaran kebenarannya, serta membawa manusia ke dalam naungannya.

Fikrah itu adalah Islam yang hanif, tiada cacat di dalamnya, tiada setitik noda menyelimutinya, dan tidak akan sesat bagi yang mengikutinya.

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).

"Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana" (Ali Imran: 18)

"Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam itu sebagai agama bagimu." (AI-Maidah: 3)

Oleh karena itu, Fikrah kami adalah Islam; di atas Islam fikrah itu tegak, kepada Islam fikrah itu bersandar, demi Islam fikrah itu berjihad, dan karena meninggikan kalimatnya fikrah itu beramal. Kita tidak mungkin akan mengganti Islam sebagai sistem, tidak rela menjadikan selainnya sebagai imam, dan tidak akan taat kepada yang lain dalam pengambilan hukum.

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekalikali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (Ali Imran: 85)

Wahai pemuda! Sesungguhnya, Allah telah memuliakan kalian dengan menisbatkan diri kepada-Nya, beriman terhadap keberadaan-Nya, dan tumbuh dalam naungan agama-Nya. Dengan agama itu pula, Allah menetapkan atas kalian derajat yang tinggi di dunia, amanah kepemimpinan atas sekalian alam; dan kemuliaan seorang ustadz di hadapan murid-muridnya.

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada AIlah." (Ali Imran: 110)

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adi) dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan} manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatan kamu." (AI-Baqarah: 143}

Oleh karenanya, yang pertama kali Allah serukan kepada kalian adalah hendaklah kalian yakin akan eksistensi kalian, mengetahui posisi kalian, dan percaya bahwa kalian adalah para pewaris kekuasaan dunia, meski musuh-musuh kalian menghendaki agar kaliait tetap terhina. Kalian adalah para guru bagi dunia, meski pihak-pihak selain kalian berusaha untuk mengungguli dengan gebyar kehidupan dunia.

Sesungguhnya, kesudahan terbaik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. Oleh karena itu, (wahai pemuda) perbaruilah iman, kemudian tentukan sasaran dan tujuan langkah kalian: Sesungguhnya, kekuatan pertama adalah iman, buah dari iman ini adalah kesatuan, dan konsekuensi logis dari kesatuan adalah kemenangan yang gilang-gemilang. Oleh karenanya, berimanlah kalian, eratkanlah ukhuwah, sadartlah, dan kemudian tunggulah (setelah itu) datangnya kemenangan. "Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman." Dunia ini sedang dalam kandisi gundah gulana. Semua sistem yang ada telah gagal melakukan perbaikan. Sesungguhnya, tidak ada jalan keluar dari permasalahan itu kecuali Islam.

Oleh karenanya, majulah -dengan asma Allah- untuk menyelamatkannya. Semua orang tengah menunggu datangnya seorangjuru selamat, dan juru selamat itu tiada lain kecuali risalah islamiyah, di mana kalian yang membawa lenteranya dan memberikan kabar gembira kepada manusia dengan keberadaannya.

ARTKEL TERKAIT



0

0 Comment:

Posting Komentar

Blogroll

Calendar

Clock

yang nyasar

About Me

Foto Saya
Maryam Muthiah
rada aneh, ga bisa diem, TM bangeeet hahaaa :DD
Lihat profil lengkapku

Who Online

Visitor

free counters

Site Stats

Followers

Popular Posts